Cantik itu Nggak Relatif

oleh teh Urfa Qurrota Ainy Sejak gadis, saya ngga setuju-setuju amat dengan anggapan bahwa ukuran cantik itu relatif. Pada porsi bahwa standar cantiAiny k itu relatif berbeda-beda di setiap negara/kebudayaan, ya saya setuju. Setiap budaya membangun standarnya sendiri berdasarkan keunikan masyarakatnya sendiri. Tapi dalam satu standar budaya yang sama, saya ngga sepakat dengan anggapan bahwa... Continue Reading →

Pasrah

“mintalah hati yang lapang, agar seberat apapun titah-Nya, tidak menyisakan gerutu dari lisan kita. Sebab memang hanya mereka yang dilapangkan dadanya yang mau menerima cahaya itu sepenuhnya” –Nina Lathifah-- Sabar… Syukur… oleh Urfa Qurrota Ainy Seringkali kita menasihati diri kita atau orang lain untuk bersyukur dan bersabar dalam menghadapi persoalan kehidupan. Namun, pernahkah kita merasa... Continue Reading →

Mencintai Orang Baik

oleh teh Urfa Qurrota Ainy Kebaikan itu magis. Kita senang melihat perbuatan baik. Kita senang pada orang yang berbuat kebaikan. Orang baik punya daya tarik. Kita pun boleh jadi mencintai seseorang karena dalam pandangan kita, orang tersebut baik. Tak peduli jika orang lain tak sepakat dengan kita. Kita selalu bisa melihat sisi baik dari orang... Continue Reading →

Simpan Prasangkamu untuk Dirimu Sendiri

oleh Urfa Qurrota Ainy Aufina sedang asyik menikmati es krim. Saya duduk di sebelahnya sambil membaca beberapa ayat Quran. Satu waktu, saya melirik sebentar hanya untuk memastikan ia baik-baik saja. Namun, seketika saya kaget melihat Aufina ‘mengobok-obok’ es krim dengan tangannya. Padahal sudah saya beri sendok sebelumnya. Tanpa berpikir lebih lama, saya pun menasihati, “Kok... Continue Reading →

Musuh Terbesar Seorang Ibu

Musuh terbesar seorang Ibu bukanlah pornografi dan pornoaksi yang rentan memapar otak anak-anaknya. Bukan pula kekerasan seksual yang mengintai langkah pendek anak-anaknya. Bukan pula paham radikalisme yang bisa menjangkiti keyakinan anak-anaknya. Semua itu musuh kita bersama, namun ada yang lebih berbahaya dari itu semua. Musuh ini tak tampak. Hadirnya sulit dideteksi oleh indera. Memata-matai dari... Continue Reading →

Tips Adil Dalam Berbicara

Kita sudah kenyang dengan nyinyiran-nyinyiran di media. Kalau nyinyir bisa dikonversi ke makanan, mungkin dunia kita sudah bebas dari bencana kelaparan. Membuat kesal, memang. Tapi, hidup di dunia, bersama miliaran manusia lain, tidak mungkin kita bisa membuat semua orang senang. Yang kita tidak suka dari nyinyir adalah, seringkali isinya tidak adil dan berlebih-lebihan. Padahal, meskipun... Continue Reading →

“Sampai Jumpa di Neraka”

Kalau ngomongin surga dan neraka, ada dua hal yang pertama-tama terlintas di pikiran : Pertama, ini bahasan serem dan… b e r a t, o m! Kadang saking ngerasa ini terlalu berat, kita jadi cenderung ngga mau ngomongin soal ini. Ditambah karena ada semacam stereotip “Huh! Kayak situ pemilik cap surga dan neraka aja!” yang... Continue Reading →

Create a free website or blog at WordPress.com.

Up ↑