Masjid šŸ’™

hey, kangen (sama kamu yang dulu) xP

Tahun ini merasakan kembali Ramadan bersama keluarga di rumah alhamdulillaah :”). Ramadan di rumah bagi saya, mas dan adik saya bukan berati tiap hari bisa buka puasa bersama bapak dan ibu. Nasib anak pengurus masjid yang rumahnya pas di samping masjid xP.

Bapak dan ibu standby di masjid untuk menyiapkan takjil gratis (dari para warga) bagi orang-orang yang sholat ataupun cuman mampir lewat aja di masjid xP. Alhamdulillah Masjid kami terletak di pinggir jalan raya.

Kembali inget saat tahun terakhir di kampus, ketika adik-adik kost bilang “mba octa gapernah buka puasa di kostan :(“.

Amanah sebagai takmiroh masjid kampus membuat saya standby di masjid kampus setiap sore di bulan ramadan. Pulang kembali ke kost ba’da tarawih di masjid kampus. Atau kalo lagi halangan paling cepat pulang saat tarawih setelah membereskan dan membersihkan tempat untuk ifthar, nyuci gelas dan piring kecil yang dipakai saat ifthar jama’i di masjid.

Menjadi Takmiroh Masjid Kampus, kayaknya menjadi satu-satunya amanah yang saya terima dan jalani dengan penuh rasa suka cita dibandingkan dengan amanah-amanah lembaga lainnya xP (maasaaakk? xP). Alhamdulillaah šŸ’•.

Padahal kalo dari segi benefit manusianya (xP) mungkin tidak terlalu banyak didapat jika dibandingkan menjadi pengurus lembaga di Fakultas atau tingkat Universitas xD. Peluang dikenal dengan adik-adik tingkat misalnya, tentu lebih potensial jika menjalani amanah sebagai pengurus kaderisasi lembaga xP. Sebagai takmiroh aktifitas yang kami lakukan tidak banyak berinteraksi intens dengan para mahasiswa xD.

Menyiapkan snack dan teh hangat untuk dibagikan saat kajian pagi, melipat mukena dan merapihkan tempat meletakkan mukena setiap pagi, melaundry mukena yang sudah berbau kurang sedap. Pokoknya memastikan jama’ah akhwat nyaman beribadah di sini šŸŒ». Kenapa kebanyakan kayak pekerjaan “rumah tangga” yak?, wkwk. Oh atau yang paling saya ingat adalah hal-hal di atas karena terkahir saya masuk sebagai staff Bidang Rumah Tangga Masjid, xD.

Kenapa sebegitu bahagianya yaa berempong-rempong ria mengurusi keperluan Masjid šŸ’•. Apa karena naluri introvert saya, wkwk.

Kembali ke rumah, melihat bapak yang aktif mengurusi beberapa keperluan masjif membuat saya tersenyum sendiri. Masjid hampir-hampir menjadi rumah kedua bagi bapak. Ada warga yang minta surat pengantar (karena bapak adalah Sekretaris RT), misal tidak ada di rumah, coba lihat di Masjid? xP.

yaa Rabb, jadikanlah keluarga kami dan anak-anak keturunan kami menjadi orang-orang yang hatinya senantiasa terpaut di Masjid šŸŒ·.

Leave a comment

Blog at WordPress.com.

Up ↑